Sabtu, 27 Desember 2014

Museum Angkut Batu, Serasa Keliling Dunia Melihat Mobil Mancanegara

Museum angkut merupakan salah satu tempat wisata terbaru yang dimiliki oleh kota wisata Batu. Museum ini terletak di Jalan Sultan Agung dan hanya berjarak 1 km dari Jatim Park I Batu. Disini, anda bisa menyaksikan transportasi dunia dari masa ke masa dan sekaligus mengunjungi beberapa negara di dunia. Koleksi museum angkut disebar berdasarkan negara tempat kendaraan tersebut dibuat.

Tak hanya itu, museum angkut juga memiliki keunikan tersendiri. Background dari museum angkut ini menyerupai keadaan asli di negara pembuat alat transportasi yang ada. Disini, bahkan ada miniatur istana Buckingham Palace yang terkenal itu. Sebagian besar kendaraan yang ada di Museum angkut ini sebagian besar masih bisa dihidupkan dan dioperasikan. Namun tentu saja yang boleh mengoperasikan hanya petugas dari museum angkut saja. Semua pengunjung dilarang masuk ke kendaraan untuk mengantisipasi kerusakan kendaraan yang rata - rata sudah tua. Museum angkut juga merancang pintu keluar yang sangat unik. Pintu keluar museum angkut berupa terowongan yang lantainya bisa bergoyang - goyang layaknya saat kita naik kereta api.

Museum angkut memiliki berbagai macam mobil yang terkenal pada zamannya. Sebut saja Mercedes-Benz classic, Limousine, hingga mobil - mobil yang berdasarkan film kartun dan film superhero seperti batmobile milik Batman yang berbasis chevrolet impala hingga mobil "mystery machine" Scooby doo yang berbasis ford econoline. Saat ini, diatas museum angkut telah dibangun monumen pesawat boeing 737 - 400 yang disumbangkan oleh Garuda Indonesia. Rencananya, pesawat ini akan digunakan sebagai ruangan museum yang digunakan sebagai zona angkutan udara.

Diluar museum angkut, juga terdapat D'Topeng, sebuah museum yang terletak di pujasera dekat lapangan parkir museum ini. Jika museum angkut berisi kendaraan, D'Topeng berisi koleksi topeng dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Pujasera museum angkut juga memiliki keunikan. Pujasera ini dibagi menjadi beberapa zona dan di setiap zona menjual berbagai makanan khas zona tersebut. Selain itu, di pujasera ini terdapat perahu kecil yang bentuknya berdasarkan perahu yang biasanya digunakan nelayan Indonesia.