Rabu, 26 Juni 2013

Pantai Sendang Biru,Yang Tersohor di Kota malang

http://fuadyanuar.files.wordpress.com/2012/10/pantai-sendang-biru.jpg
Perahu nelayan sedang bersandar di Pantai Sendang Biru
 Pantai Sendang biru salah satu andalan Kabupaten Malang. Tak heran, banyak wisatawan mengunjungi pantai yang terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ini.

Jika dari Kota Malang, butuh waktu sekitar 2 jam sampai 2,5 jam untuk bisa sampai ke sana. Satu-satunya sarana transportasi adalah kendaraan pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang melintas di sana.
Jalanan menuju pantai itu cukup bagus karena sudah diaspal hotmix. Jika ingin duduk-duduk saja di sekitar pantai juga asik. Saat berada di sana, banyak perahu nelayan yang sandar di sekitar pantai.  Pada hari biasa, memang tak banyak pengunjung ke pantai itu.
Sementara penyewa perahu juga banyak yang mendekati pengunjung, menawarkan jasa menyeberangkan wisatawan ke Pulau Sempu di seberang Pantai Sendangbiru.
Kalau anda mau menyeberang ke Sempu, cukup bayar Rp 100.000 per perahu.

Sabtu, 15 Juni 2013

Kereta Api Panataran, Kereta Api Andalan "Arek Jatim"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLvzQqVCeId-Tjq1XIFhyphenhyphenj9tglc3FYpVoMKCYRhPpDA3gQQ94G0H_KmUn1_ScZZ8Ay5CaZCPMBdPg3lSSnnphsXQ2Cz29ZMaXi_kkTA2-ULhiFdIJ_l0Tx8BcJJrwpBbeU6fe2e3G2hbQ/s1600/4550896445_e0fb7d218c.jpg
Kereta api penataran dengan CC201 putih-biru



Kereta api panataran merupakan sebuah kereta api jarak menengah yang dioperasikan oleh daop 8 Surabaya. Kereta api ini melayani koridor Surabaya kota - Blitar pp dan Surabaya Gubeng - Malang kotabaru. Uniknya, kereta api ini sesampainya di Blitar langsung berganti nama menjadi rapih doho. Kereta api penataran sepertinya sudah disebut ikon jawa timur karena kereta api ini adalah satu-satunya kereta api yang masih mendapat subsidi dari pemerintah. Uniknya, kereta api ini selalu berhenti di setiap stasiun. Nama kereta api penataran berasal dari nama salah satu candi di Blitar yang bernama Panataran.

Batu Night Spectacular, "Hiburan Malam" Di Batu

BNS (Batu Night Spectacular)
gerbang masuk BNS


Menginap di Kota Wisata Batu saat ini dipastikan akan terasa beda. Malam hari anda bisa menikmati suguhan wisata paling spektakuler di Jawa Timur di Batu Night Spectacular (BNS). Obyek wisata yang berlokasi di Desa Oro-oro Ombo ini menyajikan aneka wahana yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga anda. Ada puluhan wahana yang tidak akan bisa Anda lupakan setelah menikmatinya seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampoline. Di obyek wisata ini anda juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba beberapa wahana seperti drag race, mouse coaster, dan beberapa permainan lain. Banyak juga wahana yang khusus disediakan untuk anak-anak seperti kids zone yang terdiri dari 25 macam.

Selasa, 11 Juni 2013

Eco Green Park, Belajar Ekosistem Ala Jatim Park 2

Eco Green Park terletak di kawasan Jawa Timur Park 2 (Jatim Park 2), Kota Batu, Jawa Timur. Sewaktu mengunjungi Eco Green Park, area ini masih terbilang baru karena baru beberapa bulan saja didirikan. Tiket masuknya pun masih mendapat diskon sebesar 50% dari harga normal menjadi Rp20.000,00. Kini, tarif eco green park bersama dengan jatim park 2 adalah 110.000 dan bersama jatim park 1 95.000.
Eco Green Park (1), Jawa Timur Park 2, Batu, Jawa Timur, Indonesia

Tempat yang bersebelahan dengan Batu Secret Zoo ini menawarkan 25 wahana edukasi. Beberapa di antaranya adalah Kompleks miniatur candi-candi terkenal di seluruh Jawa, Insectarium, Parrot Dunia, Jungle Adventure, Rumah Terbalik, Duck Kingdom, Dome Multimedia, Eco Journey, Plaza Music, Water Track, dan masih banyak wahana yang lainnya.
Beragam wahana tersuguh di tempat rekreasi ini. Seperti wahana Rumah Terbalik, konsep wahana ini sangat unik karena terdapat sebuah rumah dengan kondisi terbalik, mulai dari bangunan hingga perabot yang ada di dalamnya.
Kemudian ada Dome Multimedia yang menjadi inovasi baru. Kita akan disuguhi gambar visualisasi sebuah cerita tokoh Hanoman melawan Raksasa Merah pada layar dome.
Wahana lain yang juga tidak kalah keren adalah Jungle Adventure, Anda akan dibawa keliling hutan buatan dengan menaiki kereta tanpa atap. Selain itu, setiap wisatawan masing-masin

Sabtu, 01 Juni 2013

Pelabuhan Kamal, Gerbang Pulau Madura Yang Pertama

Pelabuah Kamal adalah pelabuhan angkutan penyeberangan antarpulau yang terdapat di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Pelabuhan ini dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan melayani lintasan Ujung-Kamal (Surabaya-Madura) melintasi Selat Madura.
Sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu pada tahun 2009, Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura. Sejak beroperasinya Jembatan Suramadu, pengguna pelabuhan ini mengalami penurunan, hingga menyebabkan PT ASDP Ujung-Kamal menjadi sepi peminat.

Senin, 13 Mei 2013

Kalianget, Ujung Timur Madura Penghasil Sejuta Garam

Old church in Kalianget
By : Alfons RF
Kota Tua Kalianget merupakan salah satu kota modern pertama di Pulau Madura. Kota ini di bangun pada masa VOC dan diteruskan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Kalianget di kembangkan menjadi kota yang modern dikarenakan letaknya yang sangat strategis dan merupakan bandar pelabuhan tersibuk di selat Madura. Pelabuhan tertua di Sumenep adalah pelabuhan Kertasada, lataknya sekitar 10 km dari pusat kota Sumenep. Ketika Sumenep jatuh ke tangan VOC pada tahun 1705, VOC mulai membangun sebuah benteng yang terletak di Kalianget barat, namun dikarenakan posisinya yang kurang strategis dan berbatasan langsung dengan laut selat Madura, Benteng tersebut urung dibangun, maka oleh masyarakat sekitar daerah tersebut dikenal dengan nama "Loji Kantang" .
Lukisan tua di dalam pabrik garam
Kongsi dagang tersebut tak kehilangan akal, akhirnya pihak VOC pun membangun Benteng di daerah Kalimo'ok dikarenakan lokasinya yang cenderung tinggi dari lingkungan sekitar. Benteng tersebut dibangun pada tahun 1785. Seiring dengan dibangunnya daerah pertahanan tersebut, pemukiman-pemukiman orang Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean, hal tersebut bisa kita lihat pada model arsitertur bangunan penduduk setempat yang cenderung terpengaruh kebudayaan Indisch. Kebudayaan Indisch sendiri di Indonesia berkembang pada abad 17-18.